Korelasi Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dan Indeks Inovasi Daerah (IID) dalam peningkatan perekonomian daerah di wilayah Subosukawonosraten

Brida Surakarta

Pada tanggal 7 Agustus 2024, bertempat di Hotel Dana, telah diadakan diskusi penting yang menyoroti kontribusi inovasi terhadap pembangunan ekonomi daerah serta arahan pengembangan wilayah Subosukawonosraten. Inovasi dinyatakan sebagai salah satu pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah, di mana inovasi menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan produktivitas, sehingga berperan signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi juga diakui sebagai solusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama melalui penerapan teknologi hijau yang dapat mengatasi berbagai masalah lingkungan, seperti polusi dan perubahan iklim. Penerapan inovasi ini mencakup berbagai sektor, seperti industri, layanan publik, dan pendidikan, yang masing-masing memiliki peran krusial dalam pembangunan daerah.

Dalam diskusi ini, ditekankan bahwa peningkatan daya saing daerah merupakan kunci penguatan ekonomi domestik. Peningkatan ekonomi daerah yang kuat akan menjadi modal penting dalam menjaga momentum pembangunan dan mempercepat transformasi ekonomi menuju negara yang lebih maju dan berdaya saing tinggi. Daerah harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan daya saing dan mengimplementasikan strategi yang tepat untuk meningkatkannya.

### Arahan Pengembangan Wilayah Subosukawonosraten

Wilayah Subosukawonosraten, yang mencakup Kota Surakarta dan kabupaten sekitarnya, memiliki potensi besar untuk berkembang melalui kerja sama antar daerah. Arahan pengembangan wilayah yang dibahas mencakup beberapa langkah strategis, seperti penyelarasan pembangunan antara Kota Surakarta dan kabupaten sekitarnya, serta penguatan kerja sama dalam bidang ekonomi, teknologi, dan infrastruktur.

Beberapa fokus kerja sama yang disepakati meliputi:
1. Pengembangan ekonomi daerah yang saling menguntungkan,
2. Koordinasi dalam pengelolaan teknologi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,
3. Penyediaan sarana dan prasarana seperti transportasi, air minum, drainase, dan pengelolaan limbah,
4. Pengembangan ruang terbuka hijau yang terintegrasi,
5. Pengelolaan pariwisata bersama, serta
6. Penanganan bencana yang lebih terkoordinasi di antara wilayah Subosukawonosraten.

Selain itu, kerja sama antara Kabupaten Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri dengan Provinsi Jawa Timur juga menjadi salah satu fokus penting dalam mengintegrasikan pembangunan wilayah perbatasan.

Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, akan diadakan audiensi Forum Litbang se-Subosukawonosraten dengan beberapa institusi riset dan pengembangan, termasuk BRIN Pusat Riset dan Teknologi Bersih di Bandung untuk mempelajari riset terkait pengelolaan limbah dan pengendalian pencemaran. Juga, kunjungan ke Bandung Technopark direncanakan guna mempelajari pengembangan teknologi yang dapat diterapkan di Solo Technopark dan wilayah lain di Subosukawonosraten, serta pengembangan pertanian perkotaan melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

Acara ini menandai langkah awal yang penting untuk mewujudkan Subosukawonosraten sebagai wilayah yang inovatif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan, yang akan memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.